KH Maruf Amin Dilecehkan, GP Ansor: Ahok Tabuh Genderang Perang



Gerakan Pemuda (GP) Ansor

Gerakan Pemuda (GP) Ansor mengecam keras terdakwa penista agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan kuasa hukumnya yang dinilai arogan dalam persidangan Selasa (31/1) kemarin di Jakarta Selatan. Ahok dan kuasa hukum dinilai merendahkan Rois Aam PBNU, KH Ma'ruf Amin, yang menjadi saksi dalam kasus tersebut.  

Ketua Bidang Antarlembaga pengurus wilayah GP Ansor DKI Jakarta Redim Okto Fudin menilai selain arogan, Ahok sarkastik, kasar, melecehkan dan menghina marwah NU. Tim kuasa hukum Ahok juga berlaku intimidatif terhadap Kyai Ma'ruf.

"Saya melihat sikap dan perlakuan Ahok dan tim kuasa hukum kepada KH Ma'ruf Amin di persidangan kasar, sarkastik,  melecehkan, dan mengina marwah NU. Mereka sangat intimidatif. Kami tidak terima," ujarnya di Jakarta, Selasa (31/1). 

Dalam persidangan, kuasa hukun Ahok menuduh Kyai Ma'ruf menyembunyikan fakta pernah menjadi anggota Wantimpres pada era Presiden SBY. Kyai Ma'ruf hanya menyebutkan pekerjaan yang masih ia jalani saat ini dan tidak lagi menjadi anggota Wantimpres.

Kuasa hukum terdakwa kasus penistaan agama juga menuduh kyai sepuh itu didikte SBY. Antara lain dengan menerima Agus Harimurti - Sylviana Murni di PBNU dan membuat fatwa.

GP Ansor menyayangkan sikap, perilaku maupun kata-kata dari terdakwa maupun tim pengacaranya, dengan alih-alih menolak keterangan KH. Ma’ruf Amin sebagai Ahli justru memelintir situasi dan seolah-olah menempatkan beliau sebagai terdakwa.

“Bahkan cecaran-cecaran pertanyaan maupun tuduhan serta kata-kata kasar yang ditujukan kepada KH Ma’ruf Amin lebih merupakan sikap yang menonontonkan argumentum ad hominem  atau menyerang pribadi KH. Ma’ruf daripada mematahkan argumen yang terkait keahlian beliau.

GP Ansor tidak akan tinggal diam dan bertekad untuk mendampingi dan membela KH. Ma’ruf Amin, sebagai pimpinan tertinggi warga Nahdliyin, baik secara lahir dan batin dalam koridor hukum. GP Ansor juga menyerukan kepada seluruh kader Ansor dan Banser untuk siaga satu komando.

GP Ansor DKI Jakarta, sambungnya, akan membuat perhitungan dengan Ahok. Redem menyebut Ahok telah menabuh genderang perang dengan Gp Ansor. 

"Pengacara Ahok menabuh genderang perang dengan NU. Kyai Ma'ruf pimpinan tertinggi NU, dengan puluhan juta pengikut. Kami akan catat ini sebagai pelecehan tak terkira pada warga NU," ujarnya.


sumber:
http://suara-islam.com/
http://www.panjimas.com/

Tidak ada komentar:

| Copyright © 2013 Lentingan Kabar Berita Indonesia dan Islam